Dari dulu hingga sekarang, salah satu ciri paling mudah bahwa seseorang terserang penyakit diabetes adalah bila air seninya dikerubuti semut. Menurut dr Dante Saksono H, SpPD, Phd, seorang penderita diabetes, air seni yang dikeluarkan masih mengandung gula, hal ini dikarenakan gula darah yang masuk ke dalam tubuh yang diproses oleh ginjal tidak terserap sempurna oleh tubuh.
Namun sebetulnya masih banyak lagi ciri-ciri lain dari diabetes yang patut diwaspadai. Adapun ciri-ciri yang lain diantaranya :
1. Sering merasa haus
Seringnya buang air kecil, maka dengan sendirinya akan mengakibatkan lebih sering haus. Proses penghancuran glukosa yang sulit menjadikan air didalam darah tersedot untuk menghancurkannya.
Seringnya buang air kecil, maka dengan sendirinya akan mengakibatkan lebih sering haus. Proses penghancuran glukosa yang sulit menjadikan air didalam darah tersedot untuk menghancurkannya.
2. Sering buang air kecil
Buang air kecil akan menjadi sering jika terlalu banyak glukosa dalam darah. Jika insulin (yakni hormon yang mengendalikan gula darah) tidak ada atau sedikit maka ginjal tidak dapat menyaring glukosa untuk kembali ke dalam darah. Kemudian ginjal akan menarik tambahan air dari darah untuk menghancurkan glukosa. Hal ini membuat kandung kemih penuh dan membuat seseorang sering pipis.
Buang air kecil akan menjadi sering jika terlalu banyak glukosa dalam darah. Jika insulin (yakni hormon yang mengendalikan gula darah) tidak ada atau sedikit maka ginjal tidak dapat menyaring glukosa untuk kembali ke dalam darah. Kemudian ginjal akan menarik tambahan air dari darah untuk menghancurkan glukosa. Hal ini membuat kandung kemih penuh dan membuat seseorang sering pipis.
3. Merasa lemah dan gampang kelelahan
Dikarenakan produksi glukosa yang terhambat, sehingga menjadikan sel-sel makanan dari glukosa yang akan didistribusikan ke semua sel tubuh untuk membuat energi, menjadi tidak terhambat. Hal ini menjadikan sel energi tidak mendapat asupan, sehingga mudah merasa lelah.
Dikarenakan produksi glukosa yang terhambat, sehingga menjadikan sel-sel makanan dari glukosa yang akan didistribusikan ke semua sel tubuh untuk membuat energi, menjadi tidak terhambat. Hal ini menjadikan sel energi tidak mendapat asupan, sehingga mudah merasa lelah.
4. Berat badan turun cepat
Lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1 (faktor genetik). Pankreas pada penderita diabates berhenti membuat insulin akibat serangan virus pada sel-sel pankreas atau respons autoimun yang membuat tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin. Akibatnya tubuh akan kesulitan mencari sumber energi karena sel-sel tidak memperoleh glukosa. Kemudian tubuh mulai memecah jaringan otot dan lemak untuk energi sehingga berat badan terus menyusut.
Lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1 (faktor genetik). Pankreas pada penderita diabates berhenti membuat insulin akibat serangan virus pada sel-sel pankreas atau respons autoimun yang membuat tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin. Akibatnya tubuh akan kesulitan mencari sumber energi karena sel-sel tidak memperoleh glukosa. Kemudian tubuh mulai memecah jaringan otot dan lemak untuk energi sehingga berat badan terus menyusut.
Sedangkan pada penderita diabetes tipe 2 (faktor perubahan gaya hidup), penurunan berat badan terjadi secara bertahap dengan peningkatan resistensi insulin sehingga penurunan berat badan tidak begitu terlihat.
5. Penglihatan kabur, kulit kering atau gatal, sering infeksi atau luka dan memar, dan membutuhkan membutuhkan waktu yang lama untuk penyembuhannya.
6. Sering kesemutan di kaki dan tangan
Gejala ini disebut neuropati. Hal ini terjadi dikarenakan glukosa dalam darah yang tinggi akan merusak sistem saraf. Pada penderita diabetes tipe 2 kejadiannya secara bertahap, dan kebanyakan dari mereka tidak menyadari bahwa itu adalah salah satu ciri dari diabetes. Kondisi gula darah tinggi kemungkinan terjadi beberapa tahun sebelum diagnosa. Dan rusaknya saraf dapat menyebar tanpa pengetahuan kita.
Gejala ini disebut neuropati. Hal ini terjadi dikarenakan glukosa dalam darah yang tinggi akan merusak sistem saraf. Pada penderita diabetes tipe 2 kejadiannya secara bertahap, dan kebanyakan dari mereka tidak menyadari bahwa itu adalah salah satu ciri dari diabetes. Kondisi gula darah tinggi kemungkinan terjadi beberapa tahun sebelum diagnosa. Dan rusaknya saraf dapat menyebar tanpa pengetahuan kita.
Lalu bagaimana dengan kondisi anda saat ini…???? Apabila salah satu dari ciri tersebut ada dalam diri anda, maka anda patut waspada dengan diabetes……….
bener banget nih sob, ibu'q dulu pernah jatuh pe berdarah trus darahnya itu pun di kerubungi semut..ni lagi di RS sob coz kumat gulanya, minta doanya aja yah
BalasHapus@Horier
BalasHapusSemoga ibunda tercinta lekas sembuh....
coba dengan alternatif bekam teman , aq juga kena diabet lg mo coba alternatif bekam
BalasHapusbagus minum Xamthone Plus
BalasHapus