Kenyataannya : Sangat melelahkan, pergi kemana-mana sambil membawa calon bayi di dalam perutnya selama 9 bulan!!! Baju menjadi susah karena kesempitan semua, dan pastinya bolak-balik WC karena mual dan muntah-muntah.
Tapi : semua terbayar saat kita mulai menendang-nendang perutnya dan kita memperdengarkan detak jantung pertama kita.
Tapi : semua terbayar saat kita mulai menendang-nendang perutnya dan kita memperdengarkan detak jantung pertama kita.
2. Seru dan menyenangkan, akan punya anak.
Kenyataannya : Sangat melelahkan, mempersiapkan perlengkapan si calon bayi, mulai dari tempat tidur, mainan, perlengkapan kamar dan lainnya. Belum lagi kalau bayinya sakit.
Tapi : tidak sebanding, asalkan kita nantinya merasa senang saat menggunakannya.
3. Melahirkan adalah saat-saat yang dinantikan.
Kenyataannya : super capek dan melelahkan, dan pastinya sakit sekali.
Tapi : sejenak semua rasa sakit dan lelah hilang saat ia mendengarkan tangisan kita untuk pertama kalinya.
4. Berharap akan menyusui sebaik mungkin, sesuai anjuran dokter.
Kenyataannya : setiap hari harus menggendong dan menyusui si bayi, yang pastinya sangat melelahkan.
Tapi : semua terbayarkan saat semakin hari ia melihat kita bertambah besar dan gemuk, tumbuh besar dan sehat karena ASI yang ia berikan.
5. Banyak ibu muda berpikir : "mudah2an anak ku cepat besar dan bisa jalan, supaya aku tidak capek menggendong lagi."
Kenyataannya : SALAH! Malah semakin capek lagi karena si ibu harus lari-lari kesana-kemari karena si anak suka lari-lari.
Tapi : dari matanya terlihat bahwa sesungguhnya ia merasa senang karena kaki kita sudah bertambah kuat dan mampu digunakan untuk berlari. Tidak hanya selalu ia yang mengejar kita, namun saat kita berjalan menghampirinya.
6. Setelah anak masuk sekolah : "akhirnya selama beberapa jam anak ada di sekolah dan bisa sedikit istirahat"
Kenyataannya : harus lebih kerja keras, karena biaya sekolah semakin mahal. Bahkan harus bangun lebih pagi untuk mempersiapkan sarapan dan belanja ke pasar.
Tapi : ia akan merasa sangat senang saat setiap pagi mendengar kita dengan tidak sabarnya ingin berangkat ke sekolah sambil berkata, "nanti saya mau jadi dokter...! mau jadi presiden..!" atau yang lainnya.
7. Saat remaja, anak seharusnya sudah mulai bisa di lepas karena sudah mulai dewasa.
Kenyataannya : malah bikin repot karena mencoba-coba pacaran. Belum lagi mulai rewel minta beli HP, atau yang lainnya.
Tapi : mereka merasa senang karena seolah-olah mereka sedang bernostalgia saat melihat kita. Karena mungkin apa yang kita lakukan sekarang pernah mereka lakukan juga.
8. Saat dewasa artinya anak sudah bisa dilepas, diberi tanggung jawab penuh atas hidupnya.
Kenyataannya : mereka akan tetap sibuk membantu proses pernikahan. Mengumpulkan uang untuk biaya pernikahan, bahkan ikut membantu menulis satu persatu kartu undangan.
Tapi : namun sebenarnya yang mereka lakukan tanpa paksaan, bahkan mereka melakukannya dengan senang dan semangat, seolah-olah seperti mereka yang ingin menikah lagi.
9. Udah punya suami, jadi sudah bukan tanggung jawab saya.
Kenyataannya : tetap menjadi tempat curhat, namanya juga pasangan baru, suka ada masalah. Kadang juga masih membantu mengurus cucu.
Tapi : cucu yang selalu merepotkan mereka, mungkin sebenarnya hadiah kedua terbesar kita yang dapat kita berikan. (yang pertama adalah kelahiran kita sendiri)
10. "Saat saya meninggal, maka usai sudah peran saya sebagai seorang ibu."
Kenyataannya : ia akan terus mendoakan kita dari atas sana. Ia tidak akan pernah meninggalkan kita, walaupun secara fisik ia telah tiada.
Tapi : ga pake tapi-tapian lagi kali ini.
Ternyata seorang ibu itu tidak pernah beristirahat. Jadi jangan tunda-tunda kalau beliau meminta tolong sesuatu kepada kita.
Jangan menjawab : "entar dulu ah... capek nih, baru pulang sekolah!" atau yang sejenisnya, karena sepanjang hidupnya, ia telah bersusah payah untuk kita.
Ibu adalah anugerah terbesar yang Tuhan berikan kepada kita. Jangan sia-siakan waktu kita untuk berbuat baik kepadanya selama ia masih hidup.
My Mama Is The Best Superhero in The World
0 komentar:
Posting Komentar