QUOTE OF THE DAY

~"~ Tak perlu mencari alasan ketika berbuat salah. Tetapi akui, perbaiki, dan upayakan untuk tidak mengulangi kesalahan itu lagi~"~

11 Maret 2011

Hukuman atau Pukulan?

Disadari atau tidak, masih banyak orang tua yang salah dalam menerapkan atau mengajarkan disiplin kepada anaknya. Sayangnya, para orang tua tidak pernah menyadarinya, dan bahkan tidak pernah berusaha untuk mempelajarinya. Untuk itu, sudah seharusnya kita lebih peduli terhadap perkembangan buah hati anda.

Memang, tidak mudah menjadi orang tua yang baik. Yang paling sulit, bagaimana sebagai orang tua bisa mengendalikan emosi dalam mengasuh anak. Mungkin secara teori, Abu dan Ummu sudah banyak mendapatkannya, tetapi begitu menghadapi anak yang “nakal”, menguaplah semua teori itu dari kepala. Ketidakmampuan orang tua mengendalikan emosi ini, akhirnya muncul dalam bentuk pukulan atau tindakan fisik terhadap anak.

Semua buku/informasi tentang cara mengajar disiplin kepada anak, selalu menekankan untuk tidak boleh memukul atau memberikan hukuman fisik. Memang…, mudah dikatakan, tapi cukup sulit untuk diterapkan. Padahal, hukuman fisik justru bisa menjadi “permainan menarik” bagi anak, dan tidak akan mampu mendisiplinkan anak.
Hasil penelitian menunjukkan, anak balita belum bisa memahami hubungan antara tindakannya yang “nakal’ (menurut orang tua) dengan pukulan yang diterimanya. Anak hanya merasakan sakit karena dipukul tanpa tahu kenapa dipukul. Kalaupun si anak tidak lagi melakukan tindakan “nakal”-nya itu, hal ini bukan karena dia menyadari kenakalannya, tetapi lebih pada rasa takut akan dipukul lagi. Artinya, pukulan tersebut sama sekali tidak bisa mendisiplinkan anak atas kesadarannya sendiri!
Jadi, jangan pernah memukul! Memukul tidak ada gunanya sama sekali bagi anak, kecuali hanya memuaskan emosi orang tua. Dalam menghadapi sikap anak yang ‘nakal’ dan tidak disiplin atau melanggar peraturan keluarga, para ahli perkembangan anak menyarankan untuk memberikan time-out kepada anak. Time-out di sini sebenarnya kata halus untuk sebuah hukuman, tetapi bukan hukuman fisik.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...