Untuk
memperingati ulang tahun pernikahan mereka, sepasang suami istri makan malam di
sebuah restoran. Semua berjalan dengan lancar, makanan enak, suasana romantis,
mereka bicara tentang hal-hal menyenangkan dan bernostalgia. Ketika
hendak membayar tagihan, sang istri terkejut melihat ada kesalahan sebesar
10ribu rupiah.
Ia menanyakan hal tersebut dan mendapat jawaban yang tidak memuaskan dari si pelayan. Sang suami memilih untuk mengajak istrinya pulang saja, tidak usah diperdebatkan.
Ia menanyakan hal tersebut dan mendapat jawaban yang tidak memuaskan dari si pelayan. Sang suami memilih untuk mengajak istrinya pulang saja, tidak usah diperdebatkan.
Namun, di dalam mobil, sang istri tetap mengomel, termasuk kepada suaminya yang menurutnya tidak membela dirinya. Malam yang sedianya indah itu mendadak jadi tegang. Saat itulah, suaminya berkata, "Sayang, sadarkah bahwa kamu sudah menukar sukacita dan keindahan malam ini hanya dengan 10ribu rupiah?"
Berapa
banyak kita sering bersikap demikian. Sukacita kita "tukar" dengan
ucapan seseorang. Sepuluh tahun persahabatan di hapus hanya oleh sepuluh menit
perselisihan. Sepuluh tahun kerjasama yang baik hancur oleh masalah uang sekian
juta. Hubungan keluarga putus oleh masalah rupiah.
Banyak
hal besar dan penting tanpa sadar kita tukar begitu saja dengan hal-hal yang
nilainya sebenarnya sama sekali tak sebanding. Tanpa sadar pada akhirnya hanya
bisa menyesal karena telah menyia-nyiakan hal penting karena hal kecil, banyak
orang juga pada akhirnya hanya bisa menyesal saat perselisihan telah terjadi,
hubungan telah rusak dan sukacita menjadi hilang.
Berapa
banyak konflik dan kemarahan yang kita rasakan sebenarnya hanya terjadi karena
hal yang tak layak dan tak penting seperti itu. Sesungguhnya saat kita marah
karena hal-hal seperti kebiasaan, sikap atau ucapan seseorang sampai membuat hubungan
kita dengannya menjadi rusak, maka kita sudah menukar posisi orang itu dengan
hal-hal tadi. Layak kah?
God
Bless Us.
0 komentar:
Posting Komentar